~ HANYA 1 BULAN SAJA ~
Tokoh Dalam Cerbung :
RENATA aka JULIE ESTELLE
DINA aka NABILA SYAKIEB
DIMAS aka JONAS RIVANNO
RAFA aka RICHAD KEVIN
--- Jam 10 waktu LONDON , INGGRIS ---
Tangan RENATA bergetar hebat dan sekujur tubuh nya sangat lemas saat ia membaca surat hasil chek up kesehatan nya yang terbaru.
RENATA
“ oh Tuhan, ini kah akhir dari segalanya “ RENATA terduduk lemas di bangku Rumah Sakit sambil tak henti matanya melihat surat hasik chek up kesehatannya.
Handphone Renata berdering, RENATA pun mengambil handpohe yg ada di dalam tas kecilnya.
RENATA
“ Mas Rafa “
Renata pun langsung menghapus air mata nya dan berusaha tegar menjawab telpon dari RAFA suaminya.
RENATA
“ Hallo mas “ ucap RENATA mengawali pembicaraan nya di telpon.
RAFA
“ Hallo sayang, gimana keadaan kamu hari ini???ingat hari ini jadwal kamu chek up kan sayang??
RENATA
“ aku baik, bahkan sangat baik??mas juga jangan lupa jaga kesehatan di sana ya, jangan bergadang terus ya??? RENATA menahan sesak di dadanya karena dia sudah berbohong soal kondisi terakhirnya kepada RAFA suaminya.
RAFA
“ hasil chek up nya gimana sayang???aku harap ada peningkatan dari bulan kemarin ya sayang???
RENATA terdiam sejenak , ia pun kembali mengambil surat chek up kesehatan nya yang ada di dalam tas kecilnya.
RAFA
“ hallo sayang, kamu baik-baik saja kan” ucap RAFA yg sangat mengkhawatirkan RENATA istrinya.
RAFA sudah sekitar 2 minggu ada di PARIS, RAFA kesana untuk mengikuti Kompetisi Master Jurnalis Internasional. RAFA sebenarnya bimbang antara mengikuti kompetisi tersebut atau menemani RENATA yang pada saat itu juga sedang dalam perawatan insentif di salah satu Rumah Sakit di London, Inggris. RENATA lah yang memaksa RAFA untuk menerima tawaran pekerjaan itu. RENATA meyakinkan RAFA kalau dia akan baik-baik saja selama RAFA ada di Paris, Perancis.
Perkataan RENATA yang meyakinkan RAFA :
RENATA
“ aku mau mas RAFA ambil kesempatan ini, ini kan yg mas RAFA cita-cita kan selama ini, tau engk mas, aku ingin sekali melihat mas RAFA berdiri di podium sambil memegang piala penghargaan sebagai wartawan terbaik di dunia “ Ucap RENATA yang berbaring lemah di salah satu ruang opname Rumah sakit di London, Inggris.
RAFA
“ engk rena , aku engk mungkin ninggalin kamu dalam kondisi kamu seperti ini, coba liat kondisi kamu ren?kamu sangat lemah, berbagai macam selang infus membalut tubuh mu, wajah kamu sayang????kamu sangat pucat, aku ingin selalu di sini, di samping kamu, aku juga mau merasakan apa yg kamu rasakan?sakit yg kamu rasa , aku juga ingin merasakan nya???kamu adalah hal yang sangat berharga dalam hidup ku ren??? Ucap RAFA sambil mengusap-usap kening RENATA.
RENATA
“ aku sangat beruntung bisa di cintai laki-laki seperti mas RAFA??ternyata TUHAN masih sayang sama aku, di hari-hari terberat dalam hidup ku, ada mas RAFA di samping aku!!tapi , aku ingin sekali mas RAFA menerima tawaran itu, anggap aja ini permintaan terakhir dari istri mu ini mas “ ucap RENATA sambil tersenyum ke arah RAFA.
RAFA
“ aku yakin putri cantik yang satu ini akan sembuh dan akan mendampingi sang pangeran RAFA selamanya , sekarang putri cantik yang satu ini waktu nya istirahat” ucap RAFA saat hendak berdiri dari tempat duduk nya , Lalu sekejap itu juga mencium kening RENATA.
RENATA memgang lengan RAFA yang hendak melangkah pergi dari hadapannya.
RENATA
“ kamu mau kemana mas, bagaimana dengan permintaan ku itu?? “ ucap RENATA dengan mimik wajah sangat mengharapkan RAFA berucap “ ya “
RAFA
“ kita akan liat kondisi kamu sayang, kalau dalam waktu 2 hari ini , kondisi kamu jauh lebih baik dari sekarang, aku akan berangkat ke paris, tapi maaf kalau tidak, aku akan tetap di sini bersama mu?? “ ucap RAFA sambil berlalu pergi meninggalkan RENATA di ruang rawat nya.
RENATA pun berusaha keras untuk memulihkan kondisi tubuhnya , keinginan RENATA untuk sembuh sangat kuat karena ia ingin RAFA suaminya menjadi wartawan hebat seperti cita-cita RAFA selama ini. Dalam waktu 2 hari pun kondisi RENATA sudah berangsur membaik, selang infus yg membalut di tubuhnya pun tak ada lagi. RAFA pun menepati janjinya ke RENATA untuk berangkat ke paris mengejar impian terbesarnya. Selama di Paris pun, RAFA tak berhenti sedetikpun untuk mengkhawatirkan RENATA. Di sela-sela waktu istirahat yg di berikan panitia kompetisi, RAFA selalu menelpon RENATA untuk menanyakan kondisi RENATA.
*****
RENATA masih aja terpaku melihat hasil chek up kesehatan nya yg terakhir , tangan kiri nya pun masih menggenggam handphone.
RENATA
“ apa yang harus aku katakan sama kamu mas, aku engk mau gara2 kondisi ku ini, semua impian mu hancur, hanya ini yg bisa kulakukan untuk membalas semua kebaikan mu padaku mas “ ucap RENATA dalam hatinya.
RAFA semakin khawatir karena RENATA tak menjawab pertanyaan soal kondisi terkhir kesehatannya.
RAFA
“ Hallo ren...rena,,,renaaaa, kamu baik-baik aja kan sayang???”
RENATA tersadar setelah mendengar nada keras suara RAFA di telpon.
RENATA
“ mas rafa engk usah khawatir aku baik-baik aja, kondisi ku juga jauh lebih baik dari 1 minggu yang lalu, aku kan udah janji sama mas rafa, kalau aku harus sembuh supaya aku bisa liat suami tercintaku ini memegang piala penghargaan wartawan terhebat di dunia , mas rafa udah dulu ya, aku mau ke kamar mandi , ingat loh mas rafa kan hanya punya waktu istirahat 30 menit, masa 30 menit di habiskan Cuma buat nelpon aka aju “ RENATA tertawa kecil , lalu mematikan handphone nya.
---- Bandung, Indonesia ----
Dina di panggil ke ruangan Dokter.
DOKTER
“ kita hanya punya waktu 1 bulan untuk mendapatkan donor yang tepat untuk dimas” ucap DOKTER ke DINA sambil memberikan hasil chek up Dimas yg terbaru.
DINA
“ 1 bulan Dok???hanya 1 bulan???” air mata DINA mulai membasahi wajahnya yg lembut.
DOKTER
“ itulah kenyataan nya Bu DINA , saya sebagai Dokter pribadi suami anda dan tim Dokter lainnya berharap DIMAS suami anda bisa bertahan dalam waktu 1 bulan ini dan kondisi nya berangsur lebih baik dari sekarang karena kalau tidak???”
DINA
“ kalau tidak kenapa Dok??Maksud Dokter nyawa suami saya???”
DOKTER
“ seperti itulah Bu Dina, Ibu tau sendirikan gimana kondisi suami ibu sampai saat ini???hidupnya sekarang hanya tergantung dengan obat-obatan yg kami berikan dan harapan kita satu-satu nya agar suami ibu bisa sembuh total itu hanya dengan pencakokan hati yg tepat buat suami ibu, sampai saat ini ibu tau sendiri belum ada donor hati yg cocok buat suami ibu “
---- London, Inggris----
RENATA
( berjalan di lorong rumah sakit )
“ aku hanya punya waktu satu bulan saja, Ya Tuhan apa yg harus aku lakukan dalam waktu sesingkat itu untuk suatu hal yang berharga dalam hidup ku, agar aku bisa pergi dengan tenang dan bahagia di sisi mu, bantu aku Ya tuhan???”
RENATA merasakan kondisi tubuh sangat lemah, kepala nya mulai pusing dan tubuhnya sangat lemas, RENATA pun terduduk lemas di lorong rumah sakit, isi dalam tas kecil yg ia pegang pun berhamburan keluar.
RENATA
( Pandangan mata renata yg sedikit pudar masih bisa melihat cincin putih kecil yg di pautkan di sebuah kalung, Rena pun mengambil nya )
“ NARA “ nama itu yg tercetus saat melihat di balik cincin putih kecil itu ada tulisan nama NARA.
---- Jakarta, Indonesia ----
DINA
( Dina melihat Dimas dr balik kaca ruangan ICU )
“ apa hanya sesingkat ini takdir ku bersama nya, hanya 1 bulan , Ya Allah aku belum siap kehilangan dia, jangan ambil dia dari aku Ya Allah, berilah mukzijat mu untuk suami hamba, agar saat anak kami lahir , ia masih bisa merasakan sentuhan kasih sayang papa nya!!kamu harus bertahan dimas, aku tau kamu pasti bisa!!!”
DOKTER keluar dari ruangan ICU Dimas sehabis memeriksa kondisi Dimas.
DINA
“ Dok, boleh saya menemani suami saya di dalam “
DOKTER
“ silahkan bu Dina, tapi cukup 15 menit saja ya bu “
---- Paris, Perancis ----
RAFA
( memberikan surat pernyataan pengunduran diri dari Kompetisi Master Jurnalis Internasional ke pimpinan panita kompetisi tersebut )
“ Saya menungundurkan diri dari kompetisi ini, terima kasih atas kesempatan yg kalian berikan ke saya “
PIMPINAN KOMPETISI
“ anda yakin ingin mengundurkan diri dari kompetisi ini pak rafa???apa anda sudah berfikir baik-baik dalam mengambil keputusan ini???ini kesempatan yg sangat bagus buat karier jurnalis anda, saya tau anda orang yg sangat berbakat pak Rafa dan saya yakin juga dalam kompetisi ini, anda adalah pemenangnya karena saya tau dedikasi anda selama ini di dunia jurnalistik!!!apa alasan anda mengundurkan diri dari kompetisi ini, boleh saya tau pak rafa??
RAFA
“ saya mengikuti kompetisi ini karena permintaan istri yg sangat saya cintai dan saya mengundurkan diri dari kompetisi ini juga karena dia juga “ ucap RAFA dengan suara lantang.
PIMPINAN KOMPETISI
“ apa anda tidak akan menyesal pak rafa, ingat pak rafa kompetisi ini di selenggarakan hanya dalam kurun waktu 10 tahun, jangka waktu yg cukup lama kan pak rafa??? “
RAFA
“ saya akan menyesal jika saya kehilangan istri saya untuk selama-lamanya “
Setelah RAFA ber ucap seperti itu tanpa berfikir panjang lagi langsung meninggalkan ruangan pimpinan kompetisi, lalu menuju hotel tempat ia menginap selama berada di perancis.
---- London, Inggris ----
RENATA
(mengambil poto pernikahan nya dengan RAFA )
“ Maafin aku mas rafa, aku janji aku akan segera kembali untuk mu setelah semua urusan ku selesai dan semoga saat aku kembali, masih banyak waktu yang terisisa yang Tuhan berikan untuk ku mas, agar aku bisa menghabiskan sisa hidup ku bersama mu dan di saat aku menutup mata yang terakhir, aku ingin kamu yg ada di sampingku???” RENATA menangis sambil memandangi poto pernikahannya.
---- Jakarta, Indonesia ----
DINA berjalan perlahan-lahan mendekati DIMAS suaminya yg sedang berbaring lemah.
DINA
( berdiri di samping Dimas yg sedang berbaring lemah diruangan ICU )
“ kamu tau Dimas, aku sama pak akbar sudah sepakat mau buat konser musik buat kamu???Dan kamu harus tau juga, konser musik ini akan di adakan di DANAU SERIBU BUNGA, itu kan Dimas impian kamu??Jadi aku mohon kamu harus kuat , aku percaya kamu bukan orang yang gampang menyerah kan Dimas??Dan aku tau kalau kamu juga engk mau dipandang lemah dan di kasihani kan sayang???” air mata DINA membasahi pipi DIMAS.
DIMAS
( dengan suara lemah bahkan sangat lemah )
“ RENA “
DINA yg mendengar sangat jelas suara DIMAS menyebut nama RENA meski suara itu sangat lemah, tanpa berfikir panjang saat itu juga langsung pergi dari ruangan ICU Dimas.
DINA terus berlari sambil menangis di lorong Rumah sakit, DINA menjadi pusat perhatian orang2 yg ada di Rumah Sakit tersebut.
DINA
“kenapa RENA ...kenapa dia lagi ....kenapa bukan aku ???!!apa aku harus selalu jadi nomor dua di hati mu Dimas??? “DINA ber ucap dalam hati sambil berlari menangis ke luar Rumah sakit.
BERSAMBUNG
hallo lia? apa kbr? km pandai sekali dalam menulis cerita.
BalasHapus